Tuesday 2 June 2009

Status pada Facebook Cenderung Narsis

"Nguantuuuukkk,euy!!"
" i love you and i missed you ..."
"baru pulang, seharian muterin jakarta nan macet"
"Bingung, besok mo kemana yah?"


Dan masih banyak lagi status yang dipublish oleh para penggila Facebook hanya untuk sekedar berbagi atau bahkan mencoba menarik perhatian dan komentar teman-temannya.

Menarik perhatian? ya, ini adalah hal yang sangat vital di Facebook ataupun di situs-situs jejaring sosial lainnya. Banyak cara yang dapat dilakukan di Facebook untuk dapat menarik perhatian orang lain (sesama pengguna facebook) mulai dari merubah status dengan intensitas tinggi, memberikan komentar atas status orang lain, membuat notes dengan tema-tema hangat dan terbaru, atau memberikan komentar pada group-group yang diikuti.


Terlepas dari kualitas atas status, komentar, notes dan reply yang dipublish di facebook, intensitas adalah kunci untuk menarik perhatian orang lain. Berkualitas atau tidak sebuah status dan lainnya bukanlah hal penting bagi kebanyakan pengguna facebook, buktikan hal ini dengan memperhatikan status teman-teman anda..!

Bahkan tidak sedikit yang sedemikian gila-nya berupaya keras untuk meng-update status facebook nya setiap 1 jam sekali, itu pun dilakukan dengan sedikit memaksa.... online via ponsel...! ... parahnya lagi orang tersebut mengganti kartu ponselnya dengan kartu yang memberikan fasilitas update status facebook secara gratis...!

Sedemikian keraskah upaya yang harus dilakukan hanya untuk sekedar menarik perhatian orang lain..? bukankah dalam kesehariannya mereka berada ditengah-tengah "orang lain" ? sudah lupakah mereka bahwa mereka adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi secara langsung..? ataukah ini sebuah upaya pembentukan budaya narsisme ? untuk pertanyaan yang terakhir ini saya harus sedikit buka buku .....

Spencer A Rathus dan Jeffrey S. Nevid menyebutkan dalam bukunya, Abnormal Psychology (2000) bahwa orang yang Narsis memandang dirinya dengan cara yang berlebihan. Mereka senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian. Hal tersebut dapat berupa kekaguman yang berlebihan terhadap wajah sendiri atau dapat pula terhadap bagian tubuh tertentu seperti menyukai bentuk mata, bentuk bibir, betis dsb.

Dari Wikipedia Indonesia, istilah Narsis / Narsisme berasal dari Narcissus atau Narsisus : jatuh cinta terhadap dirinya sendiri, dari mitologi Yunani, dimana seorang lelaki tampan bernama Narcissus menolak cinta peri Echo, sehingga dikutuk untuk mencintai bayangan wajahnya di kolam. Pada akhirnya Narcissus mati dan berubah menjadi bunga bernama sama, Narcissus.

Ciri-ciri orang yang narsis antara lain :
* merasa diri unik dan istimewa,
* kecanduan difoto atau di shooting,
* merasa dirinya sangat penting dan ingin dikenal oleh orang lain,
* suka dipuji dan jika perlu memuji diri sendiri,
* suka berlama lama di depan cermin
* Seseorang yang narsis sering tanpa sadar juga memiliki keinginan untuk memamerkan dirinya sendiri ke-orang lain.

Narsis jelas beda dengan percaya diri, kalau orang yang percaya diri menempatkan dirinya sebagai subjek dan dia tidak terlalu risau dengan pujian orang lain, dia lebih berfokus pada kompetensi dirinya ketimbang harus memamerkan dirinya sendiri.

Sedangkan orang yang narsis justru sebaliknya cenderung berperan sebagai objek, ingin dilihat, dipuji, dan bahkan menyombongkan dirinya dan berharap orang memujinya.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa orang yang Narsis ternyata adalah seseorang yang terlalu berlebihan dalam mengagumi dirinya sendiri (bahkan saking kagumnya, sampai-sampai secara fisik dia jatuh cinta terhadap dirinya sendiri), hingga akhirnya orang yang narsis cenderung untuk bersikap sombong dan menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.

Lantas, kalaulah kita terlalu sering melakukan update status yang isinya melulu tentang diri sendiri, dapatkah dikatakan narsis? Tak perlu saya jawab karena anda tentunya lebih tahu.

Ada manfaatnya juga kalau kita menuruti apa yang dianjurkan oleh CEO Google, Eric Schmidt. "Turn off your computer. You're actually going to have to turn off your phone and discover all that is human around us, matikan komputermu. Matikan juga ponselmu dan perhatikan manusia di sekelilingmu, karena tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan memegangi tangan cucumu saat dia berjalan untuk kali pertama." ujarnya.

Apakah ini sebuah upaya yang dipaksakan untuk membentuk budaya narsisme? sehingga setiap orang akan lebih sibuk memperhatikan dirinya sendiri ketimbang orang lain dan lingkungannya? padahal jauh-jauh hari Muhammad SAW telah mengingatkan ... “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”.

Mari kita update status Facebook kita dengan sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain.

0:59 wib, 02/06/09, pojok belakang warnet

2 Komentar pada artikel “Status pada Facebook Cenderung Narsis”

Anonymous said...

kayaknya memang begitu kecenderungan Facebook user di Indonesia (sependek pengetahuan saya). Saya juga sebenarnya pernah terjebak dalam hal seperti itu, misalnya (Pamer) habis nonton film X.. atau sedang berada di A, B, C.. atau sedang makan ini itu.. dan masih banyak lagi..
Tujuannya ya utk bikin keki orang, menarik perhatian org, utk show up..
Tapi belakangan sy menyadari bahwa hal ini konyol, sungguh konyol. Saya sendiri jadi tau sebagian rutinitas teman2 yg rajin mengupdate statusnya lebih dari 5 kali sehari.. bagaimana perasaan mereka, atau apa yg terjadi pada mereka, sedang berada dimana mereka..
Privasi jadi konsumsi umum. Kalo dipikir2 ngapain juga ya seperti itu.. manfaatnya mungkin kita jadi "merasa dekat" dgn org2 yg care pd status kita, tp itu palsu juga sih.. Kadang2 kalau bertemu langsung dgn org2 itu belum tentu seakrab di Facebook. Sungguh ganjil.
Saya sekarang berhenti mengupdate status saya utk sekedar mengumumkan kepada jaringan sosial sy di FB bahwa saya sedang ini, sedang itu..
Pertemanan dgn cara konvensional terkadang lebih berarti, lebih nyata..

Angga Rascal said...

yah.... emg bener...
tapi susah....
kalo orang udah narsis susah dibilangin mas...
malah ga mau ngalah...
malah mereka yg nyeramahin gw...
bilangin gw... "ngapain posting2 ngajarin... ntar postingan lu ga bakal dicomment orang"
emang kalo posting harus di comment orang ???
bener2 ciri orang narsis
ahahahaha

Bila artikel ini bermanfaat untuk anda, silahkan berikan komentar anda...